Senin, 23 Februari 2015

PEMBUATAN BIOPORI

Pengertian Biopori
Biopori berasal dari kata Bio (artinya makhluk hidup) dan Pori (artinya lubang), jadi Biopori dapat diartikan sebagai lubang yang terbentuk akibat aktivitas makhluk hidup (mikroba). Lubang Resapan Biopori (LRB) merupakan teknologi sederhana yang dikembangkan oleh Institut Pertanian Bogor. Latar belakang penemuan teknologi Lubang Resapan Biopori ini adalah sering terjadinya banjir di kota-kota besar di Indonesia yang dikarenakan kurangnya daerah resapan air di daerah tersebut. Teknologi Biopori berfungsi untuk meresapkan air ke dalam tanah sehingga air tidak menggenang di permukaan tanah. Selain itu, lubang penampang Biopori juga bisa digunakan untuk membuat kompos dengan cara memasukkan sampah organik ke dalam lubang penampang Biopori.

Manfaat Biopori
1. Mencegah terjadinya banjir
2. Persediaan air tanah terjamin
3. Mencegah terjadinya erosi dan tanah longsor
4. Lubang penampangnya dapat menjadi tempat pembuatan kompos


Cara Membuat Biopori

1.  Siapkan alat dan bahan
        BOR
 Pipa berdiameter 10-30 cm 


Sampah organik (daun, rumput, dll)
 2. Carilah tempat yang sesuai untuk membuat Lubang Resapan Biopori (seperti: taman, halaman,  atau      pekarangan rumah)
3. Mulailah membuat lubang vertikal berdiameter 10 - 30 cm dengan kedalaman 100 cm menggunakan bor 
4.  Setelah terbentuk lubang, masukkan pipa ke dalam lubang. Pemasangan pipa ini bertujuan untuk mencegah terjadinya longsor di dalam lubang penampang resapan biopori
5.  Masukkan sampah organik ke dalam lubang penampang Biopori. Sampah organik mengundang datangnya mikroba yang berujung pada terbentuknya Biopori. Sampah organik juga bisa dipanen sebagai pupuk kompos setelah beberapa lama dipendam.
6.  Tepi lubang dapat dipekuat dengan semen jika perlu.
Cara Kerja Lubang Resapan Biopori


 Setelah kita membuat lubang penampang biopori. Mikroba yang berada di sekitar lubang penapang biopori akan tertarik dengan aroma sampah yang ada di dalam lubang penampang. Aktivitas mikroba tersebut mengakibatkan terbentuknya lubang-lubang halus di sekitar lubang penampang. Lubang-lubang halus inilah yang disebut Biopori. Ketika hujan, air akan memenuhi lubang penampang. Kemudian air akan menyebar ke segala arah melalui lubang-lubang kecil. Dengan demikian air yang terserap lebih banyak, dan resiko terjadinya banjir pun dapat diperkecil. Ketersediaan air tanah juga terjamin.
Salah Kaprah Tentang Biopori 






Masih banyak yang beranggapan bahwa lubang resapan biopori adalah lubang besar yang kita buat dengan menggunakan bor seperti yang ditunjukkan oleh kotak merah gambar di atas. Namun lubang biopori yang sesungguhnya bukanlah lubang besar itu, melainkan lubang lubang kecil yang berada di sekitar lubang besar tersebut. Seperti gambar di bawah



Senin, 16 Februari 2015

Membuat Tas Cantik dari Limbah Plastik


Membuat Tas Cantik dari Limbah Plastik




Limbah plastik sungguh memusingkan.  Selain karena sulit terurai secara alami, juga bahan yang dikandung limbah plastik dapat berbahaya bagi kesehatan maupun lingkungan.

Salah satu cara mengatasi masalah limbah plastik adalah dengan melakukan daur ulang (recycle). Beragam barang dapat dihasilkan dari limbah plastik.  Hanya diperlukan sedikit imajinasi dan kemauan untuk membuat limbah plastik tersebut menjadi barang yang dapat dipergunakan kembali. Tidak percaya?.  Mari ikuti langkah-langkah berikut.  Kita akan menyulap limbah kantong plastik menjadi tas plastik nan cantik.

1. Alat dan bahan:
  • 4 kemasan plastik 450 ml dengan corak dan warna yang senada (2 buah untuk sisi depan dan belakang, 2 buah lagi untuk sisi kiri dan kanan).
  • 50cm bisban dengan ukuran lebar 3cm untuk tali tas.
  • 1m bisban dengan ukuran lebar 2cm.
  • 4cm perekat
  • 30cm renda katun sebagai pemanis.
  • Jarum (ukuran 16) dan benang jahit berwarna senada.
2. Langkah pengerjaan:
  1. bersihkan p;astik dari noda dan kotoran untuk membersihkannya bia menggunakan kertas tisu, namun jika sulit anda juga bisa merendamnya dengan air hangat.
2. Gunting dua buah kemasan dengan ukuran yang diinginkan. Usahakan potongan kedua kemasan plastik memiliki ukuran yang sama.
 
3. Gunting dua kemasan lain (untuk sisi kiri dan kanan) menjadi dua bagian lebarnya (7cm).
4. Pasang dan jahit perekat, dengan menggunakan mesin jahit, pada bagian dalam masing sisi depan dan belakang.

5. Pasang dan jahit bisban lebar 3cm pada bagian permukaan plastik (sisi depan dan belakang), sebagai tali tas.

6. Kemudian pasang dan jahit renda katun sekaligus bisban pada sisi atas lembar kemasan plastik. Lakukan langkah ini pada kemasan plastik untuk sisi depan dan belakang.

7. Sambungkan kedua kemasan plastik yang sudah dipotong berukuran 7cm (untuk sisi kiri dan kanan tas). Sehingga membentuk lembaran panjang.


8. Hubungkan dan sambung dengan jahitan mesin, bagian tadi (no.7) dengan lembaran plastik untuk sisi depan dan belakang.
 
        
 INII...... TAS dari DAUR ULANG PLASTIK :)


Sandal Jepit Cantik Dengan Kain Perca



Sandal Jepit Cantik Dengan Kain Perca





Barang bekas tidak selalu menjadi barang yang tidak berguna dan tidak memiliki daya tarik. Jika Anda mempunyai ketrampilan dan banyak kreasi membuat kerajinan tangan dari bahan bekas tentu barang bekas tersebut menjadi barang yang sangat berguna. Salah satu contohnya adalah limbah kain perca. Limbah kain perca merupakan hasil buangan berupa sampah yang  biasanya selalu ditemukan pada industri garmen, sebenarnya limbah kain perca masih bisa dimanfaatkan asalkan ada tangan-tangan terampil yang memiliki ide kreatif.
Pada umumnya limbah kain perca dapat dimanfaatkan untuk membuat kain pel yang nilai jualnya tidak begitu tinggi, namun dengan adanya ide kreatif maka kain perca yang awalnya tidak bernilai akan berubah menjadi suatu barang yang memiliki nilai jual tinggi apabila digunakan sebagai bahan pembuatan kerajinan. Seperti kerajinan daur ulang limbah perca menjadi sandal jepit cantik.
Sandal jepit biasanya hanya terbuat dari bahan karet polos biasa. Karena harga jualnya yang relatif murah dan bentuknya yang cukup sederhana, maka jarang sekali sandal jepit yang satu ini dibawa oleh pemiliknya ke tempat-tempat umum. Kemungkinan hanya digunakan sebagai alas kaki di dalam rumah saja.  Berikut adalah ide kreatif yang bisa Anda jadikan contoh agar sandal jepit sederhana milik Anda yang ada dirumah bisa diubah menjadi lebih cantik. Anda akan memiliki sandal jepit cantik dengan kain perca dengan memanfaatkan bahan yang ada tanpa beli sandal baru lagi,

Bahan dan Alat membuat sandal jepit kain perca

  1. Sandal jepit yang polos
  2. Kain perca atau kain bekas
  3. Pensil
  4. Gunting
  5. Lem tembak
  6. Pernak-pernik sebagai pendukung. Bisa gunakan sisa kancing baju, manik-manik atau pita.

Cara Membuat Sandal Jepit Kain Perca 

  1. Letakkan sandal jepit polos milik Anda tepat di atas kain perca agar Anda dapat membuat potongan pola sesuai dengan ukuran alas sandal jepit milik Anda. Gambar pola dengan menggunakan pensil, kemudian gunting.
  2. Setelah pola alas kaki di gunting rapi, cocokkan dengan  ukuran kain perca pada bagian atas alas kaki sandal jepit. Lalu jangan lupa, beri sedikit lubang di bagian tengah dan dua lubang di sisi kiri dan kanan, tujuannya agar tali pada jepitan sandal tidak menghalangi kain bekas atau kain perca yang akan ditempel.
  3. Lalu tempelkan kain perca yang telah Anda gunting dan Anda cocokkan tadi pada alas kaki bagian atas sandal jepit tersebut dengan menggunakan bantuan lem tembak. Hati-hati dalam penggunaan lem jenis yang satu ini karena jika terkena pada tangan akan terasa panas. Kemudian tekan dan rapikan kain perca hingga dapat menutupi semua alas kaki bagian atas pada sandal jepit tadi, kecuali pada bagian tali jepitannya.
  4. Pada bagian tali sandal jepit yang masih belum tertutup kain perca, Anda cukup membalutnya dengan potongan sisa kain perca dengan lebar 3 cm dan panjang yang dapat Anda sesuaikan dengan besar sandal jepit.
  5. Lalu beri lem pada bagian tali sandal jepit, kemudian lilitkan dengan rapi kain perca yang sudah digunting dengan lebar 3 cm tadi pada tali sandal jepit Anda hingga menutupi semua bagian tali jepitnya.
  6. Setelah seluruh bagian sandal jepit Anda tertutup rapi oleh kain perca, kecuali pada bagian bawah sandal, kini Anda hanya tinggal menambahkan aksesoris sebagai pemanis pada sandal jepit Anda. Anda dapat menempelkan kancing bekas yang beraneka warna berukuran kecil atau besar pada salah satu sisi tali sandal jepit.
Mengubah sandal jepit polos menjadi sandal jepit cantik dengan kain perca memang cukup mudah, sederhana  dan minimalis bukan? Satu keuntungan yang dapat diperoleh dari memanfaatkan limbah kain perca. Semoga bermanfaat.



CARA MEMBUAT KOMPOS METODE AEROB




CARA MEMBUAT KOMPOS

Kompos merupakan pupuk yang dibuat dari sisa-sisa mahluk hidup baik hewan maupun tumbuhan yang dibusukkan oleh organisme pengurai. Organisme pengurai atau dekomposer bisa berupa mikroorganisme ataupun makroorganisme. Kompos berfungsi sebagai sumber hara dan media tumbuh bagi tanaman.
Dilihat dari proses pembuatannya terdapat dua macam cara membuat kompos, yaitu melalui proses aerob (dengan udara) dan anaerob (tanpa udara). Kedua metode ini menghasilkan kompos yang sama baiknya hanya saja bentuk fisiknya agak sedikit berbeda.
Cara membuat kompos metode aerob
Proses pembuatan kompos aerob sebaiknya dilakukan di tempat terbuka dengan sirkulasi udara yang baik. Karakter dan jenis bahan baku yang cocok untuk pengomposan aerob adalah material organik yang mempunyai perbandingan unsur karbon (C) dan nitrogen (N) kecil (dibawah 30:1), kadar air 40-50% dan pH sekitar 6-8. Contohnya adalah hijauan leguminosa, jerami, gedebog pisang dan kotoran unggas. Apabila kekurangan bahan yang megandung karbon, bisa ditambahkan arang sekam padi ke dalam adonan pupuk.
Cara membuat kompos aerob memakan waktu 40-50 hari. Perlu ketelatenan lebih untuk membuat kompos dengan metode ini. Kita harus mengontrol dengan seksama suhu dan kelembaban kompos saat proses pengomposan berlangsung. Secara berkala, tumpukan kompos harus dibalik untuk menyetabilkan suhu dan kelembabannya. Berikut ini cara membuat kompos aerob:

  • Siapkan lahan seluas 10 meter persegi untuk tempat pengomposan. Lebih baik apabila tempat pengomposan diberi peneduh untuk menghindari hujan.
  • Buat bak atau kotak persegi empat dari papan kayu dengan lebar 1 meter dan panjang 1,5 meter. Pilih papan kayu yang memiliki lebar 30-40 cm.
  • Siapkan material organik dari sisa-sisa tanaman, bisa juga dicampur dengan kotoran ternak. Cacah bahan organik tersebut hingga menjadi potongan-potongan kecil. Semakin kecil potongan bahan organik semakin baik. Namun jangan sampai terlalu halus, agar aerasi bisa berlangsung sempurna saat pengomposan berlangsung.
  • Masukan bahan organik yang sudah dicacah ke dalam bak kayu, kemudidan padatkan. Isi seluruh bak kayu hingga penuh.


  • Siram bahan baku kompos yang sudah tersusun dalam kotak kayu untuk memberikan kelembaban. Untuk mempercepat proses pengomposan bisa ditambahkan starter mikroorganisme pembusuk ke dalam tumpukan kompos tersebut. Setelah itu, naikkan bak papan ke atas kemudian tambahkan lagi bahan-bahan lain. Lakukan terus hingga ketinggian kompos sekitar 1,5 meter.
  • Setelah 24 jam, suhu tumpukan kompos akan naik hingga 65oC, biarkan keadaan yang panas ini hingga 2-4 hari. Fungsinya untuk membunuh bakteri patogen, jamur dan gulma. Perlu diperhatikan, proses pembiaran jangan sampai lebih dari 4 hari. Karena berpotensi membunuh mikroorganisme pengurai kompos. Apabila mikroorganisme dekomposer ikut mati, kompos akan lebih lama matangnya.
  • Setelah hari ke-4, turunkan suhu untuk mencegah kematian mikroorganisme dekomposer. Jaga suhu optimum pengomposan pada kisaran 45-60oC dan kelembaban pada 40-50%. Cara menjaga suhu adalah dengan membolak-balik kompos, sedangkan untuk menjaga kelembaban siram kompos dengan air. Pada kondisi ini penguapan relatif tinggi, untuk mencegahnya kita bisa menutup tumpukan kompos dengan terpal plastik, sekaligus juga melindungi kompos dari siraman air hujan.
  • Cara membalik kompos sebaiknya dilakukan dengan metode berikut. Angkat bak kayu, lepaskan dari tumpukan kompos. Lalu letakan persis disamping tumpukan kompos. Kemudian pindahkan bagian kompos yang paling atas kedalam bak kayu tersebut sambil diaduk. Lakukan seperti mengisi kompos di tahap awal. Lakukan terus hingga seluruh tumpuka kompos berpindah kesampingnya. Dengan begitu, semua kompos dipastikan sudah terbalik semua. Proses pembalikan sebaiknya dilakukan setiap 3 hari sekali sampai proses pengomposan selesai. Atau balik apabila suhu dan kelembaban melebihi batas yang ditentukan.
  • Apabila suhu sudah stabil dibawah 45oC, warna kompos hitam kecoklatan dan volume menyusut hingga 50% hentikan proses pembalikan. Selanjutnya adalah proses pematangan selama 14 hari.
  • Secara teoritis, proses pengomposan selesai setelah 40-50 hari. Namun kenyataannya bisa lebih cepat atau lebih lambat tergantung dari keadaan dekomposer dan bahan baku kompos. Pupuk kompos yang telah matang dicirikan dengan warnanya yang hitam kecoklatan, teksturnya gembur, tidak berbau.
  • Untuk memperbaiki penampilan (apabila pupuk kompos hendak dijual) dan agar bisa disimpan lama, sebaiknya kompos diayak dan di kemas dalam karung. Simpan pupuk kompos di tempat kering dan teduh.

 
Cara membuat kompos metode anaerob
Cara membuat kompos dengan metode anaerob biasanya memerlukan inokulan mikroorganisme (starter) untuk mempercepat proses pengomposannya.  Inokulan terdiri dari mikroorganisme pilihan yang bisa menguraikan bahan organik dengan cepat, seperti efektif mikroorganime (EM4). Di pasaran terdapat juga jenis inokulan dari berbagai merek seperti superbio, probio, dll. Apabila tidak tersedia dana yang cukup, kita juga bisa membuat sendiri inokulan efektif mikroorganisme.
Bahan baku yang digunakan sebaiknya material organik yang mempunyai perbandingan C dan N tinggi (lebih dari 30:1). Beberapa diantaranya adalah serbuk gergaji, sekam padi dan kotoran kambing. Waktu yang diperlukan untuk membuat kompos dengan metode anaerob bisa 10-80 hari, tergantung pada efektifitas dekomposer dan bahan baku yang digunakan.  Suhu optimal selama proses pengomposan berkisar 35-45oC dengan tingkat kelembaban 30-40%. Berikut tahapan cara membuat kompos dengan proses anaerob.
  • Siapkan bahan organik yang akan dikomposkan. Sebaiknya pilih bahan yang lunak terdiri dari limbah tanaman atau hewan. Bahan yang bisa digunakan antara lain, hijauan tanaman, ampas tahu, limbah organik rumah tangga, kotoran ayam, kotoran kambing, dll. Rajang bahan tersebut hingga halus, semakin halus semakin baik.
  • Siapkan dekomposer (EM4) sebagai starter. Caranya, campurkan 1 cc EM4 dengan 1 liter air dan 1 gram gula. Kemudian diamkan selama 24 jam.
  • Ambil terpal plastik sebagai alas, simpan bahan organik yang sudah dirajang halus di atas terpal. Campurkan serbuk gergaji pada bahan tersebut untuk menambah nilai perbandingan C dan N. Kemudian semprotkan larutan EM4 yang telah diencerkan tadi. Aduk sampai merata, jaga kelembaban pada kisaran 30-40%, apabila kurang lembab bisa disemprotkan air.
  • Siapkan tong plastik yang kedap udara. Masukan bahan organik yang sudah dicampur tadi. Kemudian tutup rapat-rapat dan diamkan hingga 3-4 hari untuk menjalani proses fermentasi. Suhu pengomposan pada saat fermentasi akan berkisar 35-45oC.
  • Setelah empat hari cek kematangan kompos. Pupuk kompos yang matang dicirikan dengan baunya yang harum seperti bau tape.